Laman

Senin, 21 Februari 2011

WASIAT-WASIAT RASULULLAH SAW UNTUK ANAS BIN MALIK

Anas bin Malik meriwayatkan sebuah hadist :
Suatu hari, seseorang bertanya kepada Rasul SAW, “Saya ingin menjadi orang yang paling pandai di kalangan manusia.” Rasul SAW bersabda, “Takutlah akan azab Allah.”
“Aku ingin hatiku selalu terang.” Rasul SAW bersabda, “Jangan kau lupakan kematian.”
“Aku ingin selalu dalam rahmat Allah.” Rasul SAW menjawab, “Berbuatbaiklah kepada makhluk Allah.”
“Aku ingin agar musuh tak menimpakan bencana kepadaku.” Rasul SAW menjawab, “Bertawakallah kepada Allah.”
“Aku ingin menjadi hina di hadapan manusia.” Rasul SAW bersabda, “Bertakwalah kepada Allah.”
“Aku ingin umurku panjang.” Rasul SAW bersabda, “Bersilaturahmilah kepada sanak keluarga dan orang-orang.”
“Aku ingin tidak dibakar di neraka.” Rasul SAW bersabda, “Jagalah matamu dari melihat (wanita) yang bukan muhrim dan jagalah lidahmu dari menggunjingkan manusia.”
“Aku ingin mengetahui dengan apa sajakah dosa-doaku berguguran.” Rasul SAW bersabda, “Dengan kerendahan kepada Allah dan penyesalan.”
“Aku ingin agar tirai penjagaanku tidak terkoyak.” Rasul SAW bersabda, “Janganlah engkau koyak tirai seseorang.”
“Aku ingin menjadi orang yang paling kaya di hadapan manusia.” Rasul SAW bersabda, “Janganlah engkau meminta atau menginginkan sesuatu dari seseorang.”
“Aku ingin agar kuburku tidak sempit.” Rasul SAW bersabda, “Selalu (istiqamah) lah engkau membaca Surat Tabarak (al-Mulk).”
Orang tersebut berkata lagi, “Aku ingin hartaku menjadi banyak.” Rasul SAW bersabda, “Beristiqamahlah dalam membaca Surat al-Waqi’ah setiap malam.”
“Aku ingin menjadi orang yang selamat di hari kiamat.” Rasul SAW bersabda, “Sibukkanlah dirimu dengan berdikir kepada Allah di tengah malam dan waktu tidurmu.”
“Aku ingin menghadirkan Allah di dalam waktu shalatku.” Rasul SAW bersabda, “Teliti dan perhatikanlah dengan sangat ketika sedang berwudhu.”
“Aku ingin menjadi orang yang rendah hati.” Rasul SAW bersabda, “Bertindak benar dan jujurlah dalam setiap tindakanmu.”
“Aku ingin agar tidak terdapat dosa di dalam catatan amalku.” Rasul SAW bersabda, “Berbuat baiklah kepada ayah dan ibumu.”
“Aku ingin tidak disiksa di dalam kuburku.” Rasul SAW bersabda, “Jagalah kesucian pakaianmu.”
Sumber: Jahid, Ridha. 2006. Tahukah Anda?. Jakarta: Penerbit Cahaya.

Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika

Kisah ini saya dapat dari Pak Mardi, guru waktu di SMK.


       Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika.  Pemuda ini  adalah  salah  seorang  yang  diberi   nikmat   oleh  Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya.
       Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di     Amerika , ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka     semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk     Islam.
       Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di    Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung     tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana     kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk     memberikan penghormatan lantas kembali duduk.
      Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika meli-hat kepada para hadirin     dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap     ia keluar dari sini." Pemuda Arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap     tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku     minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya."Barulah pemuda     ini beranjak keluar.
       Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pen-deta, "Bagaimana anda tahu    bahwa saya seorang mus-lim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang     terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan     beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan     sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan     debat tersebut.
       Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan  anda harus menja-wabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata,  "Silahkan!"

Sang pendeta pun mulai bertanya,
1.      Sebutkan satu yang tiada duanya
2.      Dua yang tiada tiganya
3.      Tiga yang tiada empatnya
4.      Empat yang tiada limanya
5.      Lima yang tiada enamnya
6.      Enam yang tiada tujuhnya
7.      Tujuh yang tiada delapannya,
8.      Delapan yang tiada sembilannya,
9.      Sembilan yang tiada sepuluhnya,
10.  Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
11.  Sebelas yang tiada dua belasnya,
12.  Dua belas yang tiada tiga belasnya,
13.  Tiga belas yang tiada em-pat belasnya.
14.  Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15.  Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16.  Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17.  Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
18.  Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
19.  Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan     siapakah yang terpelihara dari api?
20.  Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
21.   Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22.  Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah  sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah.

Setelah membaca basmalah ia berkata,

1.      Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
2.      Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)."
(Al-Isra': 12).
3.      Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan,  membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
4.      Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.
5.      Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
6.      Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan
makhluk.
7.      Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis.    Allah SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).
8.      Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT  
berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit.
Dan pada hari itu  delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17)
9.      Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan ****
10.  Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat “. (Al-An'am: 160).
11.  Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudaraYusuf.
12.  Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah,  "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).
13.  Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah  dengan ayah dan ibunya.
14.  Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh.
Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing."
(At-Takwir: 18).
15.  Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
16.  Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf ,   yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami  tinggalkan Yusuf didekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka,"  tak ada cercaaan terhadap  kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata,  "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
17.  Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara  keledai." (Luqman: 19).
18.  Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
19.  Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim."   (AlAnbiya': 69)
20.  Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan  batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
21.  Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita,   sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).
22.  Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua dibawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang 5 waktu, 3 dikerjakan di malam hari dan 2 di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda     muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun     ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab     satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.

Pemuda ini berkata,
"Apakah kunci surga itu?"

Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha     menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil.

Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab  pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata,     "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab,     sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu     menjawabnya!"

Pendeta tersebut berkata ;
"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun     aku takut kalian marah”.

" Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda”.

Sang pendeta pun berkata ;
"Jawabannya ialah  ;
 Asyhadu an La Ilaha Illallah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah."

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.

Penulis tidak menyebutkan yang kesembilan (pent.)
**Kisah nyata ini di ambil dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah melalui
   internet,
www.gesah.net

Kaum yang berpikir (termasuk para pendeta) sedianya telah mengetahui bahwa Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan   akan  menjaga manusia dalam kesejahteraan baik di dunia dan di akherat.. Apa yang menyebabkan hati hati para pendeta itu masih tertutup bahkan    cenderung mereka sendiri yang menutup rapat jiwanya.....

Semoga Allah SWT memberikan Hidayah kepada mereka yang mau berpikir..
aamin


JAWABAN IMAM ALI TERHADAP UTUSAN ROMA

Suatu hari, utusan dari Roma datang dan ingin melihat siapakah pengganti (khalifah) Rasul SAW. Dia dating dan mendekati Abu Bakr, dan di hadapan Umar ibn Khatab pula dia bertanya, “Aku bukanlah orang yang mengharapkan surga, aku bukanlah orang yang takut pada api neraka, aku tidak takut kepada Allah, aku tidak melaksanakan rukuk dan sujud dalam ibadah (shalat)ku, aku memakan bangkai dan darah bangkai, aku memberikan kesaksian atas sesuatu yang tak pernah kulihat, aku mencintai fitnah, aku membenci kebenaran. Lantas, siapakah aku ?”
Abu Bakr tak mampu menjawab dan menanyakan itu kepada Umar. Dia (Umar) menjawab, “Dia adalah orang kafir yang harus dibunuh !”
Kemudian, datanglah Ali ibn Abi Talib dan bersabda, “Dia adalah salah satu di antara hamba Allah! Dan apapun yang dikatakannya bahwa :
Aku tidak mengharapkan surga maksudnya adalah saya hanya mengharap rahmat Allah. Sebab, hamba Allah tidak melaksanakan ibadah dengan mengharapkan surga-Nya dan tujuannya adalah keridhaan-Nya.
Adapun yang dikatakannya bahwa aku tidak takut atas panasnya api neraka (maksudnya) aalah bahwa ketakutanku karena Allah dan sebagai hamba-Nya aku tidak takut pada api neraka. Adapun (ketika) aku tidak melakukan apa yang Allah SWT larang dan tidak boleh dilakukan, (itu) bukan karena aku takut pada panasnya api neraka, melainkan aku takut pada keadilan-Nya, bukan takut kedzaliman-Nya, dan ketakutan pada diriku sendiri. Oleh karena itu, aku tidak takut kepada Allah.
Adapun yang diktakannya bahwa aku tidak melakukan rukuk dan sujud dalam shalatku yaitu, aku menunaikan shalat jenazah (yang dilakukan tanpa rukuk dan sujud-peny.) dan aku mengharap-kan pahala.
Dan yang dimaksud dengan ucapannya bahwa aku memakan bangkai dan darah bangkai adalah ikan dan hati ikan yang dikeluarkannya dari air (laut) dan menjadi bangkai. Dan hati adalah darah yang membeku.
Kemudian maksudnya dia berkata aku menyukai dan mencintai fitnah adalah anak dan harta, karena Allah berfirman, “Sesungguhnya harta dan anak-anak kalian adalah fitnah.”
Dan maksud dari (pernyataannya) bahwa aku memberikan kesaksian atas perkara yang tidak pernah kulihat adalah surga dan neraka yang tidak pernah dilihatnya.
Dan maksud dari ucapannya bahwa kebenaran adalah musuhku adalah kematian, yang walaupun merupakan kebenaran aku tidak menyukainya. Dan orang yang berbuat baik, maka dia akan memperbanyak amalnya, dan orang yang berbuat buruk, maka dia akan memikirkan atas tindakannya. Oleh karena itu, tak seorang pun menyukai kematian.

Sumber: Jahid, Ridha. 2006. Tahukah Anda?. Jakarta: Penerbit Cahaya